Rabu, 06 April 2011

Mom

If I meet U again n we can life together,may be I get happiness that now I can't get again.I miss Ur smile,I miss Ur love,I miss Ur advice n I miss all that U have.

Miss U mom in the heaven

New Atmosphere

Mungkin ini atmosphere baru dalam hidupku
Aku yg pemalas,Aku yg doyan tidur siang,Aku yg insomnia, Aku yg hanya seorang penganggur, Aku yg tak tau berbuat apa-apa.
Kini Aku merasakan hal yg beda, hal yg membuat Aku semangat utk mencari dan terus mencari apa yg harus Aku cari.
Walaupun terkadang menjenuhkan,membosankan karna tertekan dg tugas-tugas, tapi Aku tetap menikmatinya.
Disinilah Aku bisa belajar menjadi bijak.

@Pare

Today is Yours

Biarlah masa lalu hilang di sapu angin.
Tak ada guna jika menyimpan masa lalu karna hanya mendatangkan penyesalan.
Yg sekarang ada adalah masa kini yg perlu di syukuri.
Yg akan terjadi nanti adalah masa depan yg cukup sekedar kita arahkan bukan kita paksakan.
Hari ini,malam ini,jam ini,menit ini,bahkan detik ini adalah milik kita yg di berikan dari sang khaliq.
*today is yours.
Alhamdulillah

Kamis, 03 Maret 2011

Rasa Ini

Kesendirian semakin menjelma dalam kalbuAku bising dengan celotehan'mu......
Aku bosan dengan tingkah laku'mu.......
Hampa yang tanpa warna....
Jenuh yang tak berbatas......
Rasa yang tak pernah terungkap.....

Melihat detik yang tak berdetak
Waktu yang tak pernah berhenti
Hati gundah melayang bersama hembus angin malam
 




Rabu, 02 Maret 2011

?????????

Tak terasa Aku sudah hampir satu tahun lulus dari kuliah, tapi sampai saat ini belum jelas apa yang Aku prioritaskan antara mencari ilmu atau dengan kata lain melanjutkan studi, apa mau mencari pekerjaan dan menjadi pekerja ( buruh seperti yang lain) atau apa Aku harus melakukan sesuatu yang biasa orang sebut dengan wiraswasta atau wirausaha?
Pertanyaan itu selalu menggeliat dalam otakku, setiap malam, pagi, siang, sore. setiap hari selalu hadir dan harus menjawabpertanyaan tersebut. Tapi sampai saat inipun Aku belum bisa menjawab dengan baik dan benar. Apa karena Aku masih ragu dalam mengambil keputusan, alhasil semua yang Aku lakukan seperti setengah-setengah dan jauh dari kata maksimal. Dalam hati berkata, Aku sepertinya lebih cocok wiraswasta, karena cita-citaku dari kecil ingin sekali menjadi orang yang sukses dari hasil bisnis. Mungkin perlu dipikir matang-matang bila perlu mencari solusi diatas solusi dengan kata lain mencari solusi yang terbaik. Apa memang jalan hidupku harus menjadi "buruh" atau malah jadi "bos" dari "buruh" tersebut.
Banyak orang bilang lebih baik menciptakan lapangan kerja lebih baik daripada mencari lapangan kerja. Memang benar kata orang-orang tersebut. Karena tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Setiap individu mempunyai potensi yang mungkin belum sempat digali namun individu tersebut sudah menyerah karena adanya rasa kurang percaya diri. Aku jadi ingat pesan seorang teman yang sudah mulai mengembangkan bisnisnya. Salah satu kunci untuk memulai dan mengembangkan dunia bisnis yaitu ide.
Lebih cocok lagi jika individu mempunyai kemampuan untuk berinovasi dan berkompetisi, pasti kedepannya akan bisa sukses seperti para pebisnis yang sering atau biasa kita lihat di tv tv. Mereka sukses tidak dengan sendirinya, tetapi melalu proses panjang. Namun banyak orang melihat hasil bukan proses, maka dari itu banyak penilaian miring bahwa mungkin orang itu memang sudah takdirnya untuk sukses.Inilah salah satu contoh orang-orang yang bermental untuk dijajah, yang hanya sekedar melihat keberhasilan tanpa melihat kegagalan sebagai pelajaran supaya kegagalan tidak terulang kembali.
Jadi, setelah Aku pikir-pikir, mungkin saat ini Aku ingin melanjutkan studi selanjutnya Aku mencari ide untuk mewujudkan cita-citaku. Aku harus optimis kalau Aku bisa melakukannya dan Aku bisa sukses. Amin.

Mungkin jika ada orang yang membaca coretan tak jelas ini akan berkomentar, tulisan apa ini, tak jelas alurnya. Dan Aku akan menjawab singkat, inilah proses dari belajar menuangkan ide kedalam sebuah tulisan.

Pembenaran atas Penilaian

Sebenarnya aku tak perlu bicara panjang lebar, karena aku tak pandai bicara. Namun hal ini memaksaku untuk bermain dengan keyboard laptop-ku. Aku pikir semua manusia pasti memiliki permasalahan, karena menurutku dari suatu permasalahan itulah kita bias berpikir lebih dewasa. Lebih tepatnya setiap permasalahan adalah proses pendewasaan.
Malam ini aku begadang dengan kesepian yang sepertinya enggan pergi jauh-jauh dari diriku. Detik demi detik aku mencoba menata ulang kehidupanku yang tak beraturan ini, sedikit demi sedikit aku merubah pemikiran yang sempit menjadi sedikit terbuka. Setiap orang pasti punya impian untuk hari tua, begitu pula dengan aku. Aku ingin menjadi diriku yang bebas. Bebas dari keterbelengguan pemikiran, bebas dari ekperesi, bebas dari tekanan, bebas dari kesepian, dan bebas dari semua tindakan bodoh yang bisa menyesatkanku. Aku ingin kaya. Kaya wawasan, kaya ilmu, kaya pengetahuan, kaya jiwa sosial yang merekat dihidupku, kaya teman, dan kaya akan keinginan yang seiring waktu terus berubah.
Mungkin dalam perspektif orang melihat diriku terlalu lemah dalam menghadapi keadaan yang semakin tak jelas. Tapi aku merasa tidak, apa mungkin karena kepribadian seseorang hanya bisa dinilai oleh orang lain??? Yah, itu mungkin ada benarnya, tapi ada salahnya juga. Karena tidak semua penilaian orang benar dengan kepribadian orang yang dinilai terhadap orang tersebut. Karena sebenarnya yang benar-benar tahu dengan kepribadian kita adalah diri kita sendiri. Mungkin kita dianggap jahat apabila melakukan tindakan yang dianggap jahat. Namun sebenarnya setiap tindakan tidak bisa dinilai secara sepihak atau subjektif. Tapi seharusnya objektif. Karena apa??? Karena setiap orang melakukan tindakan tentunya memiliki alasan tersendiri. Dari alas an tersebutlah maka bisa ditarik kesimpulan bahwa kepribadian seseorang itu yang sebenarnya. Jadi intinya kepribadian seseorang bisa dilihat dengan alasan mengapa orang tersebut melakukan tindakan dan berakhir pada suatu akibat.
Setelah melihat hal diatas, maka aku mempunyai alasan mengapa aku seperti ini. Karena aku belum mampu mengambil keputusan yang beresiko besar. Seseorang akan menghasilkan hasil yang besar tentunya ada konskuensi yang besar dengan kata lain resiko yang besar. Karena seperti yang telah aku katakana diatas. Ada sebab ada akibat. Aku seperti ini karena aku belum mampu melakukan yang seperti orang lain lakukan. Aku seperti ini karena aku terlalu lemah dan sedikit pesimistik. Itulah keburukanku, itulah kekuranganku, itulah kebodohanku.
Banyak orang bilang seolah-olah orang tersebut tidak menyadari bahwa setiap orang diciptakan memiliki pemikiran yang sama. Oleh sebab itu orang tersebut lalai akan dirinya sendiri kalau dirinya berbeda dengan orang yang lain. Sesorang yang berani meberikan nasihat sebenarnya orang yang harus bisa menasihati dirinya sendiri. Dengan kata lain harus bisa bercermin pada tindakannya sendiri. Seperti apa aku, bagaimana aku, mengapa aku, dimana aku. Namun hal ini sering disepelekan pada si penasihat, seolah-olah dia memiliki sesuatu yang lebih disbanding dengan yang dinasihati. Padahal menurut aku pribadi, orang yang mempunyai sesuatu yang lebih adalah orang yang mau mendengarkan, mem-filter dan melakukan nasihat-nasihat yang diberikan oleh si penasihat.
Sebenarnya aku kadang jenuh dengan keseharianku, namun aku tidak cukup berani menerima perubahan yang signifikan. Mungkin orang melihat aku adalah orang yang pemalas, penakut, ataupun pecundang. Istilah itu tidak salah dan tidak benar juga. Karena orang yang melihat dan menilai orang dengan pemikiran sempit cenderung men-justice orang lain dengan melihat keburukannya bukan kebaikannya. Seolah-olah orang itu diciptakan lebih tinggi dari aku. Padahal kalau saja mereka sadar bahwa tidak ada orang diciptakan setingkat lebih tinggi dari orang lain. Tuhan menciptakan manusia sepadan, sederajat, tak ada perbedaan dengan yang lain. Karena seperti sifat tuhan yang maha ADIL.
Sekilas orang melihat aku mungkin tidak melakukan apa-apa, diam, dan santai dengan segelas kopi sebatang rokok dan laptop didepannya. Padahal seandainya mereka tahu, aku melakukan hal ini karena aku sedang berpikir, mencari cara bagaimana menuangkan dan mengaplikasikan ide-ide yang ada di otakku. Banyak orang bilang pemikiran tanpa dibarengi dengan tindakkan akan sia-sia atau tidak akan ada hasil. Statement itu tidak bagiku, mungkin aku orangnya keras kepala atau ego, tapi seperti yang aku bilang diatas. Bukannya setiap tindakkan ada alasannya??? Jadi apakah karena aku Cuma memiliki pemikiran dan tidak dibarengi dengan tindakkan tidak akan ada hasil??? Sebaiknya pemikiran itu dibuang jauh-jauh. Menurutku suatu pemikiran akan menghasilkan sesuatu jika pemikiran itu tertata rapi alurnya kemudian baru kita bisa melakukan tindakan. Seperti halnya sebuah makalah, sebelum kita membuat membuat makalah pasti kita perlu menentukan judul, kemudian dilanjutkan dengan latar belakang, alasan pemilihan judul, batasan masalah (tindakkan), teori (cara yang akan digunakan untuk melakukan tindakan), dan kemudian disusul dengan hipotesa dan dilanjutkan dengan sistematika penulisan. Dari hal itu bisa diambil kesimpulan bahwa apa yang dilakukan aku saat ini adalah proses dari suatu tindakan yang diawali dengan pemikiran.
Wallahu a’lam bissawab…..!!!!!!!!!!!!!

Jenuh Tingkat Tinggi

Kejenuhan'Q sudah memuncak Tuhan...
Aku benci ke'adaan ini...
Seperti'na aku merasa tak nyaman...
Otak'Q mulai terkontaminasi polusi...
Seperti'na aku menjauh dari'MU...(Astaghfirrulloh)
Ampuni hamba'MU Tuhan...